:: Skandal Menjijikkan : Para Pemimpin Negara Eropa Banyak
Memiliki Gundik/Wanita Simpanan ::
Negara Eropa, terutama para pemimpin, politisi hingga jurnalisnya, sering
meneriakkan antipoligami. Mereka sering berkoar-koar tentang hak asasi wanita
dan kesetaraan gender atau semisalnya. Mereka paling kritis apabila berbicara
tentang Islam terutama mengangkat issue Poligami untuk menunjukkan ’kebobrokan’
Islam. Padahal mereka sendirilah yang bobrok dan hipokrit.
Seorang jurnalis wanita asal Swedia, bernama Kristina Forsen menulis sebuah
buku yang berjudul “Francois Told Me”. Francois yang dimaksud dalam bukunya
adalah mantan Presiden Perancis, Francois Mitterand. Di dalam buku ini, Forsen
membuka aib hubungan gelapnya dengan mantan presiden pasca kematiannya yang
terjalin selama 17 tahun, setelah kematian Francoas.
Buku ini memuat foto-foto dan gambar mesum antara dirinya dan mantan
Presiden selama belasan tahun, dan buku ini menjadi ”best seller” di pasaran.
Forsen dapat berhubungan dengan mantan Presiden Francois melalui peran Perdana
Menteri Swedia, Olof Palme yang meminta Francois supaya bersedia diwawancarai
oleh jurnalis yang sangat antusias lagi cantik ini.
Kristina Forsen tidak merasa malu membuka skandalnya ini dan tidak merasa
bersalah terhadap keluarga Francois. Dia menyatakan bahwa dia dan Francois
memiliki rumah pribadi di hutan, dimana mereka dapat bertemu berdua tanpa
diketahui oleh isteri Francois, pers bahkan tanpa diketahui oleh bodyguard
pribadi presiden. Hubungan gelap mereka ini melahirkan seorang bocah yang
bernama Marvin. [Lihat Wives Rather Than Mistresses,
op.cit]
Seorang veteran kolumnis Mesir, Anees Mansour menulis di dalam harian-nya
”Al-Ahram” tentang seorang politisi terkenal Perancis, George Clememceau yang
ia sebut sebagai ”Tiger of France’s Politicy”. Mansour berkata tentangnya :
George Clemenceau who
lived between 1841 ‑ 1929, waged horrible political battles and defeated
everybody whom he fought. He was able to talk to twenty people about twenty
subjects at one and the same time! However, no one had ever perceived that the
shrewd politician kept 800 mistresses, who gave birth to forty illegitimate
children
“George Clemenceau
yang hidup antara 1841 – 1029, berperang di dalam pertarungan politik secara
mengerikan dan mengalahkan siapa saja yang bertarung dengannya. Dia mampu
berbicara dengan dua puluh orang tentang 20 subyek bahasan pada satu tempat dan
satu waktu! Namun, tidak ada seorangpun yang pernah memperhatikan bahwa ia adalah
seorang politisi lihai yang memiliki 800 gundik (wanita simpanan) yang
memberikannya sampai 40 anak yang tidak sah.” [ibid]
Di Austria, Pers telah mengekspos Presiden Thomas Klestil memiliki wanita
simpanan yang merupakan pegawai kementerian Luar Negeri. Media massa menjejak
balik hubungan mereka semenjak Klestil masih menjadi Menteri Luar Negeri hingga
naik ke tampuk kekuasaan Presiden. Berita ini terkuak setelah media massa
mendapatkan bahwa isteri Klestil, Edith, minggat dari rumah dalam keadaan murka
dan menuntut cerai. [ibid]
Adapun Amerika Serikat, maka negara ini merupakan negara yang para
pemimpinnya paling bejat, sering terlibat skandal seks yang menjijikkan.
Masyakat Amerika Serikat gemar dengan berita-berita skandal yang terjadi pada
para pemimpin mereka atau para artis, hal ini terbukti dari buku-buku yang
membongkar skandal para pemimpin senior adalah buku-buku yang best seller.
Diantara buku best
seller tersebut adalah ”Inside The White House”, ditulis oleh seorang jurnalis
AS terkenal, Ronald Kissler. Di dalam buku ini, Kissler menelanjangi aib
skandal para pemimpin negara adidaya ini secara mendetail dan ‘vulgar’.
Presiden AS terburuk dalam skandal ini,
adalah Linden Johnson, ia meniduri 5 sekretarisnya dari 8 sekretaris yang
diperkerjakan di Gedung Putih. Ia pun tidak segan-segan mengejar-ngejar wanita
cantik di dalam pesta-pesta yang ia hadiri, lalu ia memerintahkan bawahannya
untuk mengirimnya agar bisa ia tiduri, perlu dicatat keinginan Presiden
haruslah dipenuhi. Ia dilaporkan memiliki banyak sekali gadis simpanan mulai
dari jurnalis, sekretaris sampai wanita malam.
Presiden AS Franklin
Delano Roosevelt yang berkuasa pada tahun 1933, dan terpilih lagi pada tahun
1940, adalah orang yang dikatakan ’womanizing’ (suka main perempuan). Walaupun ia duduk di kursi roda, ia masih tetap suka main perempuan.
Diantara gundik terkenalnya adalah Lucy Ratherford, yang selalu ia temui setiap
Eleanor, isterinya, tidak berada di sisinya.
Lebih memalukan lagi, Ruth Carter, saudari perempuan Jimmy Carter, dulunya
ia adalah seorang pendeta wanita terkenal, bahkan seringkali disebut sebagai
aktivis missionaris yang selalu berkhutbah dan berdakwah menyeru kaum non
kristiani supaya masuk agama Kristen. Ketika skandal
terkuak, media massa AS dan Jerman mengekspos hubungan skandal seks-nya dengan
mantan duta besar Jerman, Willie Brandt. Media massa mem’bloom’ing berita
ini dan menyatakan :
”Love Affair between
’married preacher’ and the former German Chancellor. The Christian preacher’s
husband was the last to know about his wife’s sexual infidelity.”
“Hubungan Asmara antara pendeta yang telah menikah dengan mantan duta besar
Jerman. Suami pendeta kristen tersebut adalah orang terakhir yang mengetahui
skandal seks perselingkuhan isterinya.”
Tidak kalah memalukannya, Pendeta Kristen terkenal AS yang namanya telah
melambung di seantero dunia sebagai seorang pengkhutbah terkenal, yang pernah
berdebat di dalam sebuah debat fenomenal terkenal dengan Syaikh Ahmed Deedat rahimahullahu,
Pendeta Clergyman Jimmy Swaggart. Ia terlibat skandal seksual dengan
seorang prostitusi (pelacur) yang akhirnya ia akui di sebuah interview pada
stasiun televisi terbesar di AS. Sebelumnya, Swaggart ini orang yang terkenal
sebagai pengkhutbah yang sering menyeru kepada “kebajikan” dan “jalan Jesus
Christ”, ia sering memburukkan citra Islam terutama dalam masalah poligami,
namun akhirnya ia tersandung skandal menjijikannya dengan seorang pelacur.
Bahkan, tidak sedikit buku telah ditulis oleh jurnalis Eropa, yang
membongkar skandal kaum pendeta dan pastur Kristiani, yang terlibat skandal
seks bebas (perzinaan), prostitusi, homoseksual, pedofili dan perselingkuhan
rumah tangga. Ini semua menunjukkan kebobrokan moral dan akhlaq mereka.
Presiden John
Fitzgerald Kennedy, juga masyhur dikenal akan perselingkuhannya dengan banyak
wanita. Diantara selingkuhan terkenalnya adalah Marilyn Monroe, selebritis
Hollywood cantik saat itu, yang secara misterius terbunuh. Pembunuhan misterius
ini dipercayai sebagian kalangan didalangi oleh “Central Intelligence Agency”
(CIA) AS. Ironinya, adik Kennedy sendiri, Robert yang saat itu menjadi
Pengacara umum AS, juga terlibat jalinan asmara dengan Monroe bersamaan dengan
jalinan asmara kakaknya, mereka sering berhubungan ketika Monroe tidak bertemu
dengan John.
Presiden Kennedy, diceritakan memiliki sepuluh wanita simpanan sebelum ia
berhubungan dengan Jacquelyn, isterinya. Dia juga berhubungan dengan dua
sekretarisnya yang disebut dengan si pirang (blonde) Videl dan si rambut merah
(brunette) Fadel. Ia juga memiliki hubungan asmara dengan Judith Campbel, yang
bekerja dengan mafia.
George Bush Senior, Presiden AS paling ambisius dan penjahat kemanusiaan
terkenal, tertangkap media massa sedang menghadapi tuduhan perselingkuhan
menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita yang bernama Jennifer. Susan
Trenfu, salah seorang penulis terkenal menyebutkan perselingkuhan Bush ketika
masih menjadi wakil Presiden di dalam bukunya.
”Monicagate”,
merupakan salah satu skandal terkenal yang menimpa Presiden termuda dalam
sejarah AS, Bill Clinton. Ia terlibat skandal seks setelah Monica Lewinsky
melaporkannya dan menuntutnya. Sebelumnya, Clinton juga memiliki skandal dengan
Jennifer Flowers, Paula Jones dan sejumlah wanita lainnya. [lihat masalah
skandal ini dalam In The Lobby of Congress dan Inside The White House;
dicuplik dari Wives Rather Than Mistress, op.cit].
Fenomena memalukan
ini, belum lagi angka kejahatan seksual, skandal, perselingkuhan dan selainnya
adalah suatu hal yang lazim di negara-negara ini. Penulis sengaja menyebutkan
contoh-contoh memalukan ini untuk menggambarkan keadaan negara yang mem-ban
(melarang) poligami, bahkan mencerca dan menghujatnya.
Garis demarkasi pemisah antara yang baik dan buruk di negeri ini
benar-benar tidak tampak. Padahal garis demarkasi ini haruslah ada untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Poligami adalah suatu realita
yang tidak dapat disingkirkan atau dianggap tidak ada begitu saja. Bahkan
ia adalah legal dan diperbolehkan di dalam Islam. Poligami merupakan salah satu
solusi legal dan permitted di dalam mengantisipasi
kejahatan-kejahatan seksual tersebut.
Akankah kita
menolak poligami namun membiarkan dan menyuburkan praktek perselingkuhan?!
Apakah membiarkan kaum wanita menjadi mistresses (gundik/wanita
simpanan) lebih baik daripada menjadikan mereka sebagai isteri-isteri yang
legal, yang mendapatkan hak nafkah, pertanggungjawaban dan perlindungan?!
Manakah yang lebih baik, perzinaan ataukah pernikahan? Poligami ataukah
perselingkuhan?
Sungguh, mempersamakan poligami dengan selingkuh itu sama saja dengan
mempersamakan antara pernikahan dengan perzinaan.
0 Response to "Skandal Menjijikkan "
Posting Komentar