Bila
kamu memperhatikan kehidupan rumput di halaman pondokmu atau di sawah belakang
sekolahanmu, maka kamu akan dapatkan padanya keteladanan daya survive yang
tinggi.
Rumput mengajarkan banyak
keteladanan, utamanya mental ketahanan dan kesuksesan. Setiap hari ia
diinjak-injak, disabit, bahkan dicabut dari tanah, tapi esok harinya tumbuh
kembali. Rumput tidak akan mati hanya dengan sekali injak, bahkan ribuan kaki
menginjaknya setiap hari ia akan tetap hidup dan tetap bangkit. Itulah mental
pemenang.
Seorang
santri yang ingin sukses dalam menuntut ilmu harus memiliki ketahanan mental
dalam menghadapi berbagai macam cobaan, ujian, rintangan, halangan, gangguan
bahkan jutaan problem yang selalu datang. Ia tetap tersenyum meskipun merasa
tidak nyaman, jiwanya tertekan atau bahkan tidak kerasan. Ia selalu bisa
menghibur diri sendiri. Ia tetap bergembira saat diterpa rindu pada orang tua.
Ia bisa bangkit dari tekanan sumpek yang menghimpitnya. Ia adalah rumput yang
akan selalu tumbuh meskipun selalu diinjak.
Semangat
hidup rumput adalah semangat perjuangan. Dan hakikat hidupmu adalah berjuang,
berjuang untuk selau eksis sampai kamu meraih kesuksesan. Karena kesuksesan
tidak akan mudah untuk digapai, maka kamu harus terus berjuang untuk tetap
eksis di pondok ini. Karena dengan eksis-lah kamu bisa tetap belajar memahami
banyak hal untuk menjawab tantangan zaman.
Kehidupan
akan terus mengalami perubahan dan banyak tantangan, karena itu kamu harus
memiliki mental ketahanan serta ketahanan mental dalam menghadapinya. Bila
hanya karena satu cobaan, kamu gagal untuk tetap eksis di pondok ini, maka sama
artinya kamu gagal memiliki modal ketahanan mental untuk menghadapi tantangan
hidup yang sesungguhnya di masa mendatang.
Allah
SWT. mendatangkan ujian dan cobaan di sela mondokmu dalam rangka untuk
menolongmu, untuk mempercepat ekselerasi dan laju gerakmu dalam meraih
cita-citamu. Tanpa ada ujian dan cobaan tak akan ada kenaikan level keimanan,
keilmuan, kepribadian dan ketangguhan yang bisa kamu raih.
Yang
harus kamu lakukan adalah meneladani rumput yang kokoh dan tahan terhadap
jutaan injakan. Kamu harus belajar darinya bagaimana bisa tabah menghadapi
ujian, berjiwa sumeleh dengan kenyataan, selalu berlatih untuk tetap tumbuh dan
berkembang pada kondisi sesulit apa pun.
Sukses
memang sulit, tiket ke surga memang mahal. Hanya orang-orang yang eksis -yang
mau bertahan, rela menderita dan siap bersusah payah- yang akan meraih
cita-cita dan menggapai kesuksesan dunia akhirat.
Maka,
bersemangatlah wahai santri untuk tetap memiliki ketahanan dalam menghadapi
ujian dan cobaan di pondok ini. Berjuanglah untuk selalu ikhlas merelakan masa
mudamu, mendermakan waktu bersenang-senangmu, menukarkan kebahagianmu berada di
rumah dengan tetap eksis menuntut ilmu di pondok ini. Komitmenlah menjual
masa-masa indahmu dengan membeli masa keabadianmu di sisi Allah SWT.
Khususon Ilaa Ruhi KH Abdullah
Faqih Langitan, Al Fatihah. Semoga amal ibadah beliau di terima oleh Allah
SWT dan semoga kesalahan-kesalahan beliau juga di ampuni oleh Allah SWT. Aamiin
Yaa Rabbal ‘Aalamiin…. Semoga blog kumpulan biografi ulama ini
bisa bermanfaat umumnya untuk Anda dan khususnya untuk saya pribadi.
0 Response to "Wasiat KH. Abdullah Faqih Langitan Tuban"
Posting Komentar