5 Fakta Perampokan Driver Taksi Online yang Jasadnya Tergantung di Jembatan, 1 Pelaku Ditembak Mati

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu yang lalu, pemberitaan dihebohkan dengan kasus pembunuhan dan perampokan driver taksi online M Aji Saputra (26) yang jasadnya menggantung di jembatan.
Melansir dari Kompas.com pada Minggu (17/6/2018), Aji ditemukan tewas oleh warga yang sedang memancing di Jembatan Bruge, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muba, Kamis (14/6/2018).
Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin (Muba) AKP Kemas Muhammad Syawaludin.
Diketahui, Aji tewas karena luka tusuk di wajah dan dada, mobil korban merek Datsun Go-Panca berplat nomor BG 1922 RM raib dibawa kabur oleh pelaku.
Berikut tim Tribunnews.comhimpun fakta-fakta terkait kasus ini dari Kompas.com.
Simak selengkapnya di sini!
1. Kronologi kejadian
Melansir dari Kompas.com, pada awalnya korban mendapat orderan untuk mengantar penumpang ke kawasan Sukabangun II Palembang, Rabu (13/6/2018).
Namun, pihak keluarga Aji jadi menjadi curiga lantaran ia tidak kunjung pulang setelah mengantar penumpang.
Kemas menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan ada mayat tergantung di bawah jembatan dan kemudian melakukan penyelidikan.
Pada saat itu, korban menerima pesanan atas nama Gusti Randa di kawasan JM Sukarame dan langsung datang menjemput tersangka dengan tujuan ke Jalan Sukabangun II lorong sukapandai kota Palembang.
Di tengah perjalanan, salah satu pelaku langsung menjerat leher korban dari belakang, kemudian pelaku lainnya menghujami Aji dengan menusukan sebilah obeng ke bagian wajah korban.
“Ketika korban sekarat, tersangka Bambang langsung memberikan obeng ke Willy, dan Willy kembali menusuk korban dengan obeng hingga tewas,” jelas Kapolda Sumsel.
2. Polisi tangkap 3 perampok
Wajah tiga pelaku perampokan disertai pembunuhan sopir taksi online (KOMPAS.com/ Aji YK Putra)
Tim khusus Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Sumsel berhasil menangkap tiga pelaku perampokan yang menewaskan M Aji Saputra dengan cara memancing para pelaku.
Polisi memancing mereka menyamar sebagai pembeli mobil korban yang dirampok oleh ketiganya.
Ketiga perampok itu adalah Bambang Kurniawan (25), Yogi Andriansyah (19), dan Willy.
Pada awalnya, polisi mencurigai keberadaan pelaku kasus ini di daerah Muratara yang adalah kampung halaman tersangka Willy.
Polisi mendapatkan informasi bahwa tiga pelaku akan menjual mobil korban.
Kemudian, polisi pun melakukan penyamaran dan memancing ketiga pelaku.
Tersangka Yogi ditangkap terlebih dahulu setelah polisi menembakkan timah panas yang menembus kakinya sehingga tidak bisa kabur lagi.
Sementara Bambang, tancap gas menggunakan mobil korban dan masuk ke area perkebunan kelapa sawit.
Namun karena jalanan yang begitu kecil, roda mobil yang dikemudikan Bambang amblas dan membuatnya tidak bisa lari lagi.
Beberapa jam setelah tertangkapnya Bambang dan Yogi, keluarga dari Willy akhirnya menyerahkan Willy ke polisi.
"Ketiga tersangka ini melarikan diri ke Muratara dan hendak menjual mobil korban. Barang bukti mobil dan handphone milik korban kita dapatkan dari para pelaku,” ujar Yoga.
3. Satu pelaku ditembak mati polisi
Satu pelaku perampokan tewas ditembak polisi, Sabtu (16/6/2018).
Pelaku tersebut adalah Bambang, warga Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan. Tersangka ditangkap oleh Subdit III Jatanras, Ditreskrimum Polda Sumsel.
Bambang ditembak polisi karena pada saat penangkapan ia melawan petugas.
Saat itu Bambang terjebak di dalam mobil korban yang rodanya amblas saat kabur ke area perkebunan kelapa sawit.
"Ketika kita dekati, tersangka Bambang malah mencoba melawan petugas lagi. Karena membahayakan, kita akhirnya menembak tersangka dan tewas,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara, Sabtu (16/6/2018).
4. Polisi selidiki keterlibatan Gusti Randa
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, ketiga pelaku tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara, sosok Gusti Randa disebut-sebut sebagai pemilik akun pemesan taksi online masih berstatus saksi.
Menurut Kapolda Sumsel, Gusti Randa tidak mengenal ketiga tersangka tersebut.
Karena pada saat pemesanan di kawasan JM Sukarame, Gusti Randa didekati para tersangka untuk meminta tolong dipesankan taksi online.
“Gusti Randa sudah diperiksa, pengakuannya tidak mengenal tiga tersangka. Tapi kita selidiki dulu, apakah betul demikian,” kata Zulkarnain saat gelar perkara diruang kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu (16/6/2018).
5. Korban awalnya hendak dibuang ke sungai namun menyangkut di jembatan
Jenazah Bambang yang tewas ditembak mati oleh Direskrimum Polda Sumsel, usai merampok sopir taksi Online M Aji Saputra (KOMPAS.com/ Aji YK Putra)
Pada awalnya, ketiga tersangka ini hendak membuang jasad korban ke aliran anak Sungai Musi dari atas Jembatan Bruge.
“Jadi, mereka itu ingin membuang jasad korban, tapi malah tersangkut. Para tersangka ingin membuangnya ke sungai karena mau menghilangkan jejak,” kata Yoga, Sabtu (16/6/2018).
Ketiga tersangka itu kemudian baru mengetahui bahwa jasad korban tidak jatuh ke sungai usia Aji ditemukan tersangkut oleh warga sekitar.
“Tiga tersangka ini takut dilihat warga. Karena tergesa-gesa, jasad korban malah tersangkut,” ujar dia.
Ternyata, tiga tersangka sudah merencanakan kejahatan ini secara matang.
Tersangka Bambang Kurniawan yang tewas, berperan sebagai yang menyiapkan rencana.
Tersangka Yogi Ardiansyah mempersiapkan alat untuk menghabisi korban seperti obeng dan tali tambang.
Sementara tersangka Willy berperan untuk menghabisi nyawa korban.
Atas perbuatannya, dua tersangka Yogi dan Willy dikenakan pasal berlapis, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 365 KUHP pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Kompas.com/Natalia Bulan Retno Palupi)
iklan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Fakta Perampokan Driver Taksi Online yang Jasadnya Tergantung di Jembatan, 1 Pelaku Ditembak Mati"

Posting Komentar