Assalamu'alaykum
Wr. Wb.
"Apabila
bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung-gunung dihancurkan
selumat-lumatnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan." (QS. 56:4-6)
"Ketika
bumi digoncangkan sekeras-kerasnya, dan bumi mengeluarkan semua isinya, manusia
bertanya : 'Mengapa menjadi begini ?', dihari itu bumi akan menceritakan
beritanya bahwa Tuhanmu telah memerintahkan seperti itu." (QS. 99:1-5)
"Wahai
manusia, insyaflah pada Tuhanmu, bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang
amat dahsyat." (QS. 22:1)
Sungguh luar biasa sekali kejadian hari itu, hari dimana Allah menepati janji-Nya kepada semua makhluk-makhluk ciptaan-Nya, hari dimana tidak ada satupun yang dapat memberikan pertolongan dan hari yang tiada satu juga tempat bersembunyi. Bahkan meskipun makhluk itu pergi keplanet Saturnus sekalipun, begitu kata Qur'an.
Sungguh luar biasa sekali kejadian hari itu, hari dimana Allah menepati janji-Nya kepada semua makhluk-makhluk ciptaan-Nya, hari dimana tidak ada satupun yang dapat memberikan pertolongan dan hari yang tiada satu juga tempat bersembunyi. Bahkan meskipun makhluk itu pergi keplanet Saturnus sekalipun, begitu kata Qur'an.
Pergilah
kamu kepada planet [zhillu] yang mempunyai 3 lingkaran, yang tiada lindungan
karena dia tetap tidak akan menyelamatkan dari bencana [Sa'ah] bahwa dia
[Sa'ah] melontarkan percikan api laksana balok seolah dia iringan [cahaya] yang
kuning. Kecelakaan pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan [kebenaran].
(QS. 77:30-34)
(QS. 77:30-34)
Saturnus
adalah planet nomor 2 besarnya dalam tata surya bumi kita ini dengan diameter
120,536 km (equatorial) dengan berat massa 5.68e26 kg dan mengorbit dengan
jarak 1,429,400,000 km [atau sekitar 9.54 AU] dari matahari. Misi tak berawak
yang pertama kali menyelidiki planet Saturnus ini oleh Pioneer 11 dalam tahun
1979 yang disusul oleh Voyager 1 dan Voyager 2. Saat ini sebuah pesawat tak
berawak yang lain dan dilengkapi peralatan yang lebih canggih bernama Cassini
tengah dalam perjalanan menuju planet Saturnus dan diperkirakan akan tiba pada
tahun 2004.
Planet
Saturnus memiliki angkasa yang kaya akan Hidrogen dengan sabuk-sabuk awan yang
memantulkan sinar matahari dengan baik. Dan 3 lapis jaringan cincin [lingkaran]
seputar Equator Saturnus yang indah itu memperhebat kecemerlangan planet
tersebut. Lingkaran cincin itu sendiri diduga terdiri dari debu halus, kerikil
kecil atau bulir-bulir es yang tak terhingga banyaknya. Planet ini memiliki 10
buah bulan dan satu diantaranya baru ditemukan pada tahun 1966.
Informasi
lebih lainnya mengenai Planet Saturnus ini bisa anda lihat dalam situs : http://www.seds.org/billa/tnp/saturn.html
Itulah
dia hari kiamat, hari Sa'ah /waktu kehancuran total yang ditentukan/, Yaumul
Hasrah /hari penyesalan/, Yaumul Muhasabah /hari perhitungan/, Yaumul Wazn
/hari pertimbangan/ dan sejumlah nama lain yang kesemuanya menunjukkan mengenai
kiamat yang akan terjadi dalam satu hitungan yang mengagetkan.
Mereka
menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Kapankah datangnya ?".
Katakanlah:"Hanya disisi Tuhankulah pengetahuan /ilmu/ tentangnya; tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. ia /Kiamat/
itu amat dahsyat untuk langit dan bumi. Dia tidak akan datang kepadamu
melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu
benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu /pengetahuan/
tentangnya ada di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
(QS. 7:187)
Bagaimanakah
sebenarnya peristiwa pada hari tersebut jika kita menganalisanya dengan
penganalisaan Qur'an dan Science ? Adakah kiamat itu diberlakukan oleh Allah
secara begitu saja dan tanpa melalui proses alamiah ?
Marilah kita telaah terlebih dahulu ayat-ayat Allah yang bersangkutan tentangnya didalam AlQur'an dan menghubungkannya dengan kajian Science.
Marilah kita telaah terlebih dahulu ayat-ayat Allah yang bersangkutan tentangnya didalam AlQur'an dan menghubungkannya dengan kajian Science.
Demi yang
terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang bergerak dengan
mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang dijanjikan itu adalah benar.
(QS. 51:1-5)
Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan. Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS. 100:1-6)
Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan. Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS. 100:1-6)
Pada hari
meledaknya tata surya ini dengan bencana besar serta diturunkannya para
malaikat secara bersungguh-sungguh. (QS. 25:25)
Pada hari
tata surya ini digoncang dengan sebenar-benar goncangan dan orbit akan terlepas
dengan luar biasa. (QS. 52:9-10)
Ketika
matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga alamiah pun
terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul pada benda)
ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan mendidih. (QS. 81:1-6)
Tata
surya akan pecah karenanya sebagai bukti janji-Nya ditunaikan; Sungguh, ini
satu peringatan, barang siapa yang mau mengikuti niscaya dia mengambil jalan
kepada Tuhannya. (QS. 73:18-19)
Maha
Besar Allah yang telah membukakan sedikit tabir rahasia-Nya kepada manusia
mengenai hari perjanjian dengan segala kelogisannya yang sudah sepantasnya
menjadi bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan serta bagi mereka yang
benar-benar mengharapkan ridho dari Tuhannya.
Melalui AlQur'an, wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw sang utusan mulia sekitar 14 abad yang lalu ditanah Arabia telah menyajikan secara gamblang proses kehancuran tersebut berdasarkan data-data ilmiah yang mampu dicapai oleh pemikiran manusia diabad 20 ini.
Melalui AlQur'an, wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw sang utusan mulia sekitar 14 abad yang lalu ditanah Arabia telah menyajikan secara gamblang proses kehancuran tersebut berdasarkan data-data ilmiah yang mampu dicapai oleh pemikiran manusia diabad 20 ini.
AlQur'an
memberitakan bahwa kehidupan dalam tata surya ini akan ditutup sekaligus secara
mendadak dengan alasan dan pembuktian yang logis dan komplit. Hidup didunia ini
adalah selaku ujian terhadap manusia yang akan menentukan nilai bagi setiap
diri untuk ditempatkan pada golongan yang baik atau jahat diakhirat nanti yang
berpokok pangkal pada ayat 51:56.
Dengan alasan ini teranglah bahwa hidup kini bukan terwujud dengan sendirinya tanpa ujung pangkal, bukan pula menjalani reinkarnasi dengan mati dan hidup berulang kali dengan jalan penitisan kepada makhluk/zat lainnya , malah sesuai dengan pemikiran wajar berdasarkan hukum kausalita yang berlaku.
Dengan alasan ini teranglah bahwa hidup kini bukan terwujud dengan sendirinya tanpa ujung pangkal, bukan pula menjalani reinkarnasi dengan mati dan hidup berulang kali dengan jalan penitisan kepada makhluk/zat lainnya , malah sesuai dengan pemikiran wajar berdasarkan hukum kausalita yang berlaku.
Hari
kehancuran total itu oleh AlQur'an dinamakan Sa'ah, yaitu waktu penutupan
kehidupan massal yang ditentukan Allah, tak seorangpun yang dapat mengetahui
kapan waktu pastinya sebagai satu pengujian kepada setiap diri mengenai Iman
dan Ilmunya.
Tiada kejadian Sa'ah itu melainkan dalam sekejapan mata atau lebih cepat lagi.
Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 16:77)
Pada ayat
16:77 diatas telah disebutkan bahwa kedatangan Sa'ah itu terjadi dalam tempo
yang sangat singkat, dan digambarkan kecepatannya melebihi kejapan mata.
Sekarang
mari sejenak kita melihat ramalan James Scotti dari Universitas Arizona yang
mengamati sebuah Asteroid yang diberi nama XF 11 melalui teleskop 36 inci pada
6 Desember 1997 dan menyatakan bahwa kemungkinan XF 11 itu bakal menghantam
bumi pada tahun 2028.
Menurut
perhitungan yang dilakukan pada 23 Maret 1998 lalu, posisi terdekat Asteroid XF
11 pada 26 Oktober 2028 adalah 600.000 mil atau 954.340 kilometer. Kecepatan
obyek angkasa ini saat itu diperkirakan mendekati 13.914 km/detik, tulis sebuah
laporan ilmiah yang dikeluarkan Donald K. Yeomans dan Paul W. Chodas, astronom NASA
yang khusus melakukan prediksi garis orbit komet, asteroid, planet, dan benda
angkasa lain di bawah sistem tata surya matahari, dengan bantuan komputer.
Perhitungan
terakhir posisi XF 11 dilakukan berdasarkan pantauan astronom Eleanor Helin,
Brian Roman, dan Ken Lawrence yang bersama Donald dan Paul tergabung dalam tim
NEAT (Near Earth Asteroid Tracking) di Jet Propulsion Laboratory (JPL NASA),
Pasadena AS. Perhitungan ini berarti mengandaskan ramalan bumi bakal kiamat 30
tahun lagi dan kembali ke zaman batu setelah sebuah asteroid selebar satu mil
(1,6 kilometer) menghantam bumi.
Kedua
pengamatan terhadap PHA 108 (potentially hazardous asteroid), yaitu kode yang
diberikan terhadap XF 11 ini menyimpulkan, pada 2028, garis edarnya paling
dekat dengan bumi, sekitar 50.000 mil saja. Jarak itu cukup dekat dengan
daratan dan merupakan alamat buruk bagi penghuni bumi.
Peter
Schelus, peneliti lain dari Mc Donald Observatory di Texas lalu memasuki
percaturan. Awal Maret lalu, ia menggambarkan akan terjadi 88 hari ketika
angkasa dipenuhi jalur asteroid yang berpijar. Garis pijar yang menggemparkan
ini bisa disaksikan dengan mata telanjang di Eropa.
Jadwal
kedatangan Asteroid XF 11, kata Peter, adalah pada 26 Oktober 2028 sore pukul
13.30 waktu pantai timur AS (atau 01.30 dini hari WIB). Saat itu, NEO (Near
Earth Object), yaitu XF 11 sudah berada pada jarak 26.000 mil atau bisa lebih
dekat lagi!
Kalau
benar-benar terjadi, ya tadi itu, kehancuran total bagi segala peradaban di
muka bumi. Berbagai analisis lalu bermunculan dalam bentuk terbitan terbatas,
media cetak, tayangan film dokumenter, sampai mini seri televisi yang sanggup
menyedot perhatian seluruh dunia, khususnya di AS.
Seperti artikel New Yorker edisi awal tahun yang menyebutkan, akibat tabrakan hebat dengan asteroid, separoh populasi bumi akan sirna. Kemudian sebuah film dokumenter yang ditayangkan Discovery selama dua jam sanggup membangkitkan kekhawatiran. Begitu juga film serupa arahan National Geographic.
Keberadaan
XF 11 dan lintas orbitnya makin ramai diperbincangkan. Stasiun televisi NBC tak
mau kalah dengan menyajikan miniseri Asteroid, memanfaatkan histeria massa.
Asteroid
(kelas) XF 11 saat memasuki atmosfir bumi diperkirakan memiliki kecepatan
45.000 mil per jam atau sebanding dengan 100 kali kecepatan peluru yang
ditembakkan. Ketika menghantam bumi, ledakan yang ditimbulkan setara dengan
500.000 megaton TNT (ukuran ledakan).
Sebagai perbandingan, bom atom yang membumihanguskan Hiroshima diperkirakan sebesar 0,015 megaton. Kekuatan ini sanggup membentuk terowongan di atmosfir sepanjang lima mil. Hujan api dan perubahan cuaca pun terjadi secara drastis lantaran iklim global berubah. Sinar matahari terhalang oleh debu yang tersebar dalam jumlah besar di lapisan stratosfir.
Sebagai perbandingan, bom atom yang membumihanguskan Hiroshima diperkirakan sebesar 0,015 megaton. Kekuatan ini sanggup membentuk terowongan di atmosfir sepanjang lima mil. Hujan api dan perubahan cuaca pun terjadi secara drastis lantaran iklim global berubah. Sinar matahari terhalang oleh debu yang tersebar dalam jumlah besar di lapisan stratosfir.
Bumi
memang berada pada daerah terpaan asteroid dan komet. Namun, atmosfir bumi
melindungi penghuninya dari bebatuan ruang angkasa kecil seukuran butiran pasir
atau kelereng yang setiap hari menghujani bumi. Kebanyakan asteroid mengikuti
jalur edar antara dua planet, yaitu Mars dan Jupiter, tapi asteroid itu saling
mempengaruhi dan bahkan terpengaruh oleh Jupiter. Akibatnya, sebagian asteroid
keluar dari jalur dan kemudian memasuki orbit Mars atau Bumi.
Bintang
berekor di malam hari adalah bukti benda ruang angkasa yang terbakar ketika
memasuki atmosfir. Kebanyakan asteroid berdiameter 10 meter akan hancur sebelum
menumbuk bumi. Walau demikian, masih ada beberapa pecahan yang sempat tiba di
permukaan bumi.
Bagaimana
kalau asteroid jatuh di laut? Jika jatuh di Laut Jawa misalnya, akan
menimbulkan tsunami setinggi 130 meter. Dan mengakibatkan gelombang hebat yang
menyapu kota-kota sejauh 10 mil dari garis pantai. Bukankah menurut para
ilmuwan, punahnya dinosaurus akibat serangan meteor yang terjadi 65 juta tahun
lalu?
Perhitungan
orbit yang akurat adalah modal utama. Soalnya, menurut penelitian Spaceguard
Survey yang menghabiskan US$50 juta selama 10 tahun -yaitu lembaga yang mampu
menaksir populasi dan melakukan identifikasi besarnya obyek NEAR (Near Earth
Asteroid Rendezvous) yang berpotensi menabrak bumi melalui penjejak sistematik
yang terdapat pada monitor efektif- memperkirakan, sekitar 4.000 asteroid
dengan ukuran satu kilometer ke atas, melintas di sekitar bumi. Dari jumlah
itu, cuma 150 yang dapat dikenali. Sementara ukuran lebih kecil seperti yang
jatuh di Tunguska, jumlahnya lebih banyak, yaitu 300.000.
Tim NEAT
menghapus kekhawatiran itu melalui perhitungan mereka. Tapi Brian Marsden dari
Smithsonian Astrosphysical Observatory, yang ikut mendorong penemuan kalkulasi
garis orbit terakhir, masih penasaran. Marsden menyebutkan bahwa dasar
perhitungan itu menurut gambar XF 11 yang ditangkap pada 1990. Bahwa
perhitungan yang sangat akurat dapat dilakukan lagi saat XF 11 berdekatan
dengan bumi pada 31 Oktober 2002. Melalui radar optik, garis edar XF 11 yang
tepat bisa disimpulkan.
Benarkah
kiamat akan terjadi pada tahun 2028 yang diakibatkan oleh XF 11 ?
Masih terlalu dini untuk menyimpulkan demikian, Asteroid XF 11 meskipun menghantam bumi dia tidak akan mengakibatkan hancurnya tata surya sebagaimana yang di jelaskan oleh Qur'an.
Menurut hukum Fisika, kecepatan pandangan mata sama besar dengan kecepatan gerak sinar atau gelombang radio. Sinar bergerak sekitar 186.282 mil sedetik. Dalam satu tahun atau selama 365 hari ada 31.536.000 detik. Jadi sinar bergerak dalam satu tahun sejauh 5.874.589.152.000 mil, dan ini dinyatakan 1 tahun sinar, biasanya angka ini dibulatkan menjadi 6 billion mil.
Masih terlalu dini untuk menyimpulkan demikian, Asteroid XF 11 meskipun menghantam bumi dia tidak akan mengakibatkan hancurnya tata surya sebagaimana yang di jelaskan oleh Qur'an.
Menurut hukum Fisika, kecepatan pandangan mata sama besar dengan kecepatan gerak sinar atau gelombang radio. Sinar bergerak sekitar 186.282 mil sedetik. Dalam satu tahun atau selama 365 hari ada 31.536.000 detik. Jadi sinar bergerak dalam satu tahun sejauh 5.874.589.152.000 mil, dan ini dinyatakan 1 tahun sinar, biasanya angka ini dibulatkan menjadi 6 billion mil.
Sementara
itu sinar dari matahari untuk mencapai bumi dibutuhkan waktu 8.3 menit [juga
biasanya dibulatkan menjadi 8 menit sinar saja]. Jadi jika misalnya matahari
itu mendadak hilang dari angkasa maka keadaan itu baru dapat kita lihat 8 menit
kemudiannya, karena memang sekianlah kecepatan kejapan mata atau pandangan mata
[menurut hukum Fisika].
Kini
dikatakan Sa'ah itu lebih cepat lagi, maka kecepatan yang melebihi gerakan
sinar untuk saat ini yang dikenal adalah komet. Dan komet itu melayang diantara
bintang-bintang angkasa hanya dalam waktu beberapa saat saja, padahal seperti
diketahui orang, jarak bintang terdekat adalah 4 tahun gerak sinar.
Jadi
Sa'ah itu berlaku cepat sekali seperti kecepatan gerak komet [atau memang
justru komet itu sendirilah yang dijadikan Allah selaku penyebab terjadinya
Sa'ah nantinya ?].
Mari kita
bahas masalah ini :
Komet adalah benda angkasa yang DIDUGA oleh para ahli terdiri dari debu, es dan gas yang membeku. Komet menyala dan membentuk ekor gas bercahaya tatkala lewat didekat matahari. Ia memiliki lintasan yang lonjong, berbeda dengan lintasan planet yang berbentuk lingkaran.
Komet adalah benda angkasa yang DIDUGA oleh para ahli terdiri dari debu, es dan gas yang membeku. Komet menyala dan membentuk ekor gas bercahaya tatkala lewat didekat matahari. Ia memiliki lintasan yang lonjong, berbeda dengan lintasan planet yang berbentuk lingkaran.
Komet
terang sering tampak pada siang hari.
Ekornya bisa lengkung meliputi setengah bola langit, dan para Astronom juga menduga ada sekitar 100.000 buah komet diangkasa raya.
Dan sebagaimana yang dikatakan ayat 7:187 yang sudah kita ulas diatas, bahwa tidak akan ada seorangpun yang dapat meramalkan kapan saat Sa'ah itu terjadi.
Ekornya bisa lengkung meliputi setengah bola langit, dan para Astronom juga menduga ada sekitar 100.000 buah komet diangkasa raya.
Dan sebagaimana yang dikatakan ayat 7:187 yang sudah kita ulas diatas, bahwa tidak akan ada seorangpun yang dapat meramalkan kapan saat Sa'ah itu terjadi.
Karenanya
jika kita mencoba mengasumsikan bahwa memang komet itulah yang akan menjadi
penyebab Sa'ah maka pantas ramalan para sarjana mengenai rombongan komet yang
dapat dilihat dari bumi selalu gagal begitupun rombongan komet yang dinamakan
Kohoutek pada bulan Desember 1973.
Ada satu
ayat Qur'an yang cukup mengundang perhatian kita untuk menghubungkannya kepada
penyebab kejadian pada hari Sa'ah itu, ayat tersebut adalah :
Dan yang
menguasai itu berada atas bagian-bagiannya dan [benda] yang membawa semesta
Tuhanmu diatas mereka ketika itu "Ada Delapan". (QS. 69:17)
'Arsy
yang selama ini ditafsirkan oleh sebagian besar orang sebagai singgasana dimana
Allah berdiam itu saya anggap keliru, sebab Allah tidak membutuhkan tempat,
ruangan dan juga tidak terikat dengan waktu.
Jika
dikatakan bahwa Allah *duduk* diatas 'Arsy maka berarti Allah memiliki wujud
yang sama seperti makhluk-Nya yang memerlukan tempat tinggal dan tempat
bernaung, padahal Allah Maha Suci dan Maha Mulia dari semua itu ! Sungguh
kontradiksi sekali dengan sifat-sifat keTuhanan yang dikenal didalam Islam
sebagai Asma ul Husna .
Sungguh,
jika kita mau memperhatikan Qur'an secara lebih teliti akan kita dapati
beberapa pengertian untuk 'Arsy ini, misalnya :
Yang
didirikan, yang dibangun seperti bangunan dijaman Nabi Sulaiman [27:38];
bangunan dijaman Nabi Yusuf [12:100] atau bangunan yang ada di Palestina dahulu kala [2:259].
Lebih jelas lagi ayat 7:137 dimana dinyatakan 'Arsy itu berarti bangunan yang dibangun oleh Fir'aun.
bangunan dijaman Nabi Yusuf [12:100] atau bangunan yang ada di Palestina dahulu kala [2:259].
Lebih jelas lagi ayat 7:137 dimana dinyatakan 'Arsy itu berarti bangunan yang dibangun oleh Fir'aun.
'Arsy
juga berarti semesta raya atau universe karena dia dibangun atau didirikan oleh
Pencipta Esa.
Ayat tentang itu banyak sekali, diantara lain ayat 11/7, 7/54, 40/6, 39/75 dan 69/17.
Ayat tentang itu banyak sekali, diantara lain ayat 11/7, 7/54, 40/6, 39/75 dan 69/17.
Semua
benda angkasa dinamakan semesta raya atau langit bagi manusia dan merupakan
'Arsy Allah, termasuk planet-planet, bulan-bulan [satelites], komet dan apa-apa
yang ada diantaranya. Semua benda itu dibangun oleh Allah sebagai yang dimaksud
ayat 11:7.
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari [maksudnya 6.000 tahun karena 1 hari Allah = 1000 tahun manusia berdasarkan ayat 22:47] dan adalah semestanya atas Almaa' ...
(QS. 11:7)
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari [maksudnya 6.000 tahun karena 1 hari Allah = 1000 tahun manusia berdasarkan ayat 22:47] dan adalah semestanya atas Almaa' ...
(QS. 11:7)
Semesta
raya disusun begitu rupa terdiri dari jutaan bima sakti/galaksi. Masing-masing
bima sakti terdiri dari jutaan bintang yang setiapnya dikitari oleh
planet-planet yang umumnya juga dikitari oleh bulan-bulan sebagai satelitnya.
Satu bintang dengan beberapa planet dan bulannya dinamakan tata surya atau
solar system.
Kita
kembali pada ayat 69:17 sebelumnya yang mengatakan bahwa kelak pada hari Sa'ah
akan ada 8 yang membawa semesta raya ini padanya yang karena itu dia disebut
sebagai yang menguasai. Adalah satu hal yang cukup masuk akal jika kita telah
berasumsi bahwa yang 8 dimaksudkan oleh Alqur'an ini adalah 8 rombongan komet
yang akan datang dengan kecepatan penuh dan menjadikan penyebab hari Sa'ah
tersebut.
Para ahli
Astronomi telah sama mengetahui kedatangan suatu komet yang dinamakan komet
halley ditaksir besarnya ribuan kali besar matahari dan panjangnya diperkirakan
500 juta mil atau lebih kurang 6 kali jarak antara matahari dan bumi [lebih
panjang dari 1.000 AU].
Pada bulan April 1970 pernah pula kelihatan komet yang seperti itu bergerak dari belahan selatan ke utara selama sebulan penuh menjelang subuh.
Pada bulan April 1970 pernah pula kelihatan komet yang seperti itu bergerak dari belahan selatan ke utara selama sebulan penuh menjelang subuh.
Kalau
orang hanya mengikuti pendapat dan dugaan ahli-ahli angkasa Barat tentang
komet, maka akhirnya orang akan berpendapat bahwa komet itu hanya benda angkasa
yang tidak perlu dihiraukan karena mereka menganggapnya tidak berarti sama
sekali. Dan ini bertentangan dengan AlQur'an yang dengan nyata mengatakan bahwa
Allah tidak pernah menjadikan langit dan bumi ini dengan kesia-siaan atau
dengan kata lain tanpa maksud dan tujuan.
Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu, dan itu telah menjerumuskan kamu, maka jadilah kamu orang-orang yang merugi. (QS. 41:23)
Dan
mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain
masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. 45:24)
Apakah
dugaan orang-orang yang mengada-adakan dusta atas nama Allah pada hari kiamah ?
Sungguh, Allah Yang mempunyai karunia atas manusia tetapi kebanyakan mereka tidak berterimakasih. (QS. 10:60)
Sungguh, Allah Yang mempunyai karunia atas manusia tetapi kebanyakan mereka tidak berterimakasih. (QS. 10:60)
Kalau
bintang-bintang berfungsi mengatur kehidupan diplanet-planet yang mengorbitnya,
maka komet merubah kehidupan secara mendadak, dia membentur semua bintang
diangkasa luas secara berganti-ganti menurut ketetapan yang ditentukan Allah
sesuai dengan arah layang komet yang tidak berorbit jelas.
Yang
mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (mereka itu berkata):
"Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)
Kami
tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara
bermain-main. (QS. 44:38)
Para
Astronom Barat terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk menentukan wujud dari
komet itu dengan mengatakan ia terdiri dari debu, es dan gas yang membeku.
Sebab jika benar demikian, maka tentunya komet itu akan jatuh kepada planet atau matahari seperti jatuhnya meteorities, padahal belum pernah diketahui sebuah komet telah jatuh seperti demikian. Begitupula halnya dengan orbit komet yang dianggap pula oleh Astronom Barat itu sebagai keluarga tata surya.
Sebab jika benar demikian, maka tentunya komet itu akan jatuh kepada planet atau matahari seperti jatuhnya meteorities, padahal belum pernah diketahui sebuah komet telah jatuh seperti demikian. Begitupula halnya dengan orbit komet yang dianggap pula oleh Astronom Barat itu sebagai keluarga tata surya.
Orang
seharusnya dapat mengambil pelajaran tentang komet Kohoutek pada bulan Desember
1973 yang ternyata telah keluar dari gugusan bintang lain, yaitu kelihatan dari
celah-celah galaksi lain disemesta raya ini. Orang telah gagal dengan
anggapannya yang mengatakan bahwa wujud komet terdiri dari pasir dan juga gagal
dalam menentukan orbitnya yang dikatakan ellips, padahal sebenarnya komet itu
mengedar tanpa orbit yang jelas.
Dalam hal
ini manusia, khususnya umat Islam harus istiqomah terhadap kitab suci AlQur'an
yang berisikan petunjuk dan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. Bukankah
Allah sudah bersumpah pada ayat 37:1-5 dibawah ini yang menyamakan arti semesta
raya yang berjuta milyar bintang dengan 8 buah benda berapi [komet]
penghancurnya.
Demi [bintang-bintang] yang berbaris tersusun [disemesta raya],
Demi [benda angkasa] yang membentur dengan benturan
Demi [ayat-ayat Qur'an] yang menganalisakan pemikiran
Bahwa Tuhanmu adalah satu, yaitu Tuhan semua planet dan bumi ini serta apa yang ada diantaranya serta Tuhan bagi tempat-tempat terbit matahari [dalam setiap planetnya]. (QS. 37:1-5)
Orang tidak berkesempatan banyak untuk mempelajari komet karena terlalu jauh dan jarang sekali kelihatan, untuk komet Halley saja melakukan lintasan kepada matahari dalam kurun waktu 76 tahun sekali, komet Kohoutek 75.000 tahun untuk melengkapi peredarannya sedangkan komet Encke yang memiliki lintasan terpendek menghampiri matahari tiap 3,3 tahun sekali.
Pada
tahun 1993 Eugene dan Carolyn Shoemaker serta David Levy menemukan sebuah komet
baru yang diberi nama komet Shoemaker-Levy 9 [sesuai dengan nama penemunya]
Informasi selengkapnya mengenai komet SL 9 ini bisa anda lihat dalam situs : http://www.seds.org/billa/tnp/sl9.html
Ayat 42:5
juga memberitahukan kepada kita bahwa pada masa lalu, pernah berlaku pendekatan
layang sekelompok komet [yang besar] hingga merobah posisi planet-planet dalam
tata surya ini. Akibatnya, terjadilah topan Nabi Nuh dan berpindahlah
kutub-kutub bumi dari tempatnya semula ketempat yang baru sebagaimana yang kita
kenal sekarang ini.
Hampir saja planet-planet itu terseret [oleh komet] dari atasnya, dan malaikat tasbih dengan memuja Tuhan mereka serta memintakan ampun bagi orang dibumi. Ingatlah bahwa Allah itu Pengampun dan Penyayang. (QS. 42:5)
Peristiwa Topan Nabi Nuh sudah ditentukan oleh Allah dengan rencana tepat dan logis, tidak semata-mata untuk mengazab mereka-mereka yang kafir terhadap petunjuk Nabi-Nya namun lebih jauh dari itu berfungsi untuk perbaikan stelsel tata surya, khususnya planet bumi.
Seimbang
dengan ayat 42:5 diatas, maka Ayat 69:13 menyatakan sebaliknya, bahwa kelak
dikemudian hari serombongan komet akan datang membentur/menyeret tata surya
kita, waktunya sangat dirahasiakan, hanya Allah sendiri yang mengetahuinya.
Waktu itu akan tergoncanglah planet-planet dengan hebatnya terseret mengikuti
layang sekumpulan komet itu dan musnahlah semua yang hidup kecuali apa yang
dikehendaki oleh Allah sebagaimana yang terdapat dalam ayat 39:68
Apabila
ditiupkan sangkakala dengan sekali tiupan, terbawalah bumi ini dan semua tenaga
alamiahnya lalu bergoncanglah ia sekali goncangan maka ketika itu menimpalah
yang menimpa dan pecahlah tata surya ini pada hari itu menurut ketentuan. (QS.
69:13-16)
Dan
ditiupkan sangkakala lalu mati apa-apa yang ada dilangit dan apa-apa yang ada
dibumi kecuali apa saja yang dikehendaki oleh Allah, kemudian akan ditiupkan
padanya [sekali lagi] maka tiba-tiba mereka bangkit [dari mati dan] menunggu
[pengadilan Tuhan atas mereka]. (QS. 39:68)
Apakah
dan bagaimana waktu itu kejadian penyeretan tata surya ini dan dengan jalan
bagaimana pula Allah menjalankan hukum-hukum Kausalita-Nya untuk memberikan
perlindungan kepada apa yang dikecualikan-Nya seperti pada ayat 39:68 diatas ?
Mari kita
jawab bersama ...
Perhatikan ulang firman Allah berikut ini :
Perhatikan ulang firman Allah berikut ini :
Demi yang
meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu subuh dan
menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan. Sungguh, manusia
itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS. 100:1-6)
Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang dijanjikan itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang dijanjikan itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
Demi yang
membentur dengan benturan (QS. 37:2)
Dari ayat
Qur'an diatas kita bisa membaca bahwa kelak akan datang sekumpulan benda
angkasa yang meluncur dengan cepat sambil memercikkan api [QS. 100:1] yang
telah ditentukan Allah untuk membentur tatasurya kita ini [QS. 37:2] lalu
menyeretnya menurut layangnya disemesta luas [QS. 100:4] hingga habislah semua
bintang diangkasa itu semuanya terseret pada waktu tertentu berturut-turut [QS.
51:4].
Waktu itu
matilah semua makhluk berjiwa dalam daerah tatasurya [QS. 39:68] hari itu tidak
ada tempat berlindung sama sekali bagi manusia sekalipun dia mencoba ke planet
Saturnus dengan dugaan bahwa cincin yang melingkar pada Saturnus itu dapat
melindunginya dan itu sudah dibantah oleh Qur'an pada 77:30-34 yang sudah kita
bahas pada bagian atas.
Tolong
perhatikan masing-masing ayat yang saya tunjuk diatas untuk menemukan
relevansinya
Dengan ini saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa benda angkasa yang dimaksudkan kemungkinan besar adalah komet yang memiliki karakteristik nubuatan Qur'an.
Dengan ini saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa benda angkasa yang dimaksudkan kemungkinan besar adalah komet yang memiliki karakteristik nubuatan Qur'an.
Dan yang
menjadi ekor komet sebagai yang kita lihat melayang diangkasa bebas adalah
bintang-bintang dengan semua planet dan bulannya yang telah dibentur dan
diseret oleh komet itu lebih dahulu. Demikian pula akan berlaku pada tata surya
kita ini bila nanti sudah datang perintah dari Allah saatnya.
Lalu
kenapa rombongan komet itu kelihatan kecil saja ?
Itu tidak lain karena disebabkan dia berada sangat jauh dibalik jutaan bintang atau malah mungkin pula dibalik jutaan galaksi. Suatu komet tidak dapat diperkirakan besarnya dengan satu kepastian, mungkin ribuan kali lebih besar dari matahari kita, dia bergerak tanpa orbit yang jelas karena dia terbentuk dari non partikel dengan massa yang semakin besar yang diakibatkan oleh sifat kohesi sesamanya dan bergabung dengan Nebula atau awan susu, dia lari dari partikel tetapi mempunyai sifat bergabung sesamanya seperti Ionosfir yang melingkupi planet.
Itu tidak lain karena disebabkan dia berada sangat jauh dibalik jutaan bintang atau malah mungkin pula dibalik jutaan galaksi. Suatu komet tidak dapat diperkirakan besarnya dengan satu kepastian, mungkin ribuan kali lebih besar dari matahari kita, dia bergerak tanpa orbit yang jelas karena dia terbentuk dari non partikel dengan massa yang semakin besar yang diakibatkan oleh sifat kohesi sesamanya dan bergabung dengan Nebula atau awan susu, dia lari dari partikel tetapi mempunyai sifat bergabung sesamanya seperti Ionosfir yang melingkupi planet.
Demikian
pula komet lari dari setiap bintang yang ditemuinya tetapi karena terlalu besar
dan terlalu cepat layangnya [dalam Qur'an diistilahkan yang terbang bebas dan
berbeban berat serta mudah dalam pergerakan] maka dalam gerak demikian dia
membentur setiap tatasurya yang menghalangi arah geraknya, langsung membentur
dan menyeret. Waktu itu juga seluruh Ionosfir akan bergabung dengan komet,
sehingga berakibat setiap tatasurya yang dibentur komet itu otomatis menurut
kepada benda raksasa itu.
Ketika komet membentur tatasurya dia terpaksa merobah arah geraknya beberapa derajat karenanya komet itu nantinya akan menempuh seluruh daerah semesta raya, ditimbulkan oleh sifatnya yang anti partikel. Maka dari itu akan amat janggal sekali jika kita mengikuti Dugaan Astronomi Barat bahwa komet itu terdiri dari pasir atau es yang mengorbit keliling matahari kita.
Ketika komet membentur tatasurya dia terpaksa merobah arah geraknya beberapa derajat karenanya komet itu nantinya akan menempuh seluruh daerah semesta raya, ditimbulkan oleh sifatnya yang anti partikel. Maka dari itu akan amat janggal sekali jika kita mengikuti Dugaan Astronomi Barat bahwa komet itu terdiri dari pasir atau es yang mengorbit keliling matahari kita.
Dengan
sifat anti partikel itu, komet tidak menjalani garis orbit tertentu, karenanya
sebagaimana yang sudah kita tuliskan pada bahagian atas bahwa orang pernah
melihat komet itu bergerak dari selatan keutara atau sebaliknya. Jika komet
termasuk keluarga tatasurya kita maka otomatis dia harus patuh pada hukum
tatasurya dan bintang-bintang lain bahwa semuanya bergerak dari barat ketimur.
Pembenturan
komet atas setiap bintang bukan terlaksana sekaligus, bukan dalam satu ketika
melainkan melalui proses ilmiah yaitu secara berangsur-angsur sehingga kian
lama wujudnya semakin membesar dalam masa yang amat panjang dan itu telah mulai
terjadi semenjak ribuan tahun yang lalu dan akan tetap seperti itu hingga masa
ketentuan itu diberlakukan Allah.
Mungkin
hal itu susah digambarkan dalam ingatan bahwa langit biru yang ada diatas kita
ini kelak tiada lagi berbintang karena semuanya mengikut pada 8 rombongan komet
seolah komet itu yang menguasai semesta raya.
Dan yang
menguasai itu berada atas bagian-bagiannya dan yang membawa semesta Tuhanmu
diatas mereka ketika itu "Ada Delapan". (QS. 69:17)
Bahwa
setiap planet itu berputar disumbunya untuk mewujudkan siang dan malam serta
Timur dan Barat bagi permukaan masing-masing planet itu adalah sudah satu hukum
yang pasti dalam ilmu Astronomi. Semua bintang berada pada posisi tertentu
disemesta raya dengan sifat Repellent antara satu dengan lainnya tersusun rapi
sesuai dengan hukum-hukum yang sudah ditetapkan Allah.
Sungguh,
Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/,
Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia ?
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 35:41)
Tapi mesti dijelaskan disini dalam hubungannya dengan banyak ayat Qur'an yang lain serta kajian Ilmu pengetahuan modern, setiap planet memiliki Rawasia [tenaga alamiah] Simple karenanya tidak akan kejadian dua planet dempet bersatu; sebaliknya setiap planet dalam tatasurya ini akan dempet bersatu dengan matahari yang dikitarinya namun tidak akan lebur mencair karena masing-masingnya dikungkung oleh batang magnet yang membujur dari Utara ke Selatan.
Tapi mesti dijelaskan disini dalam hubungannya dengan banyak ayat Qur'an yang lain serta kajian Ilmu pengetahuan modern, setiap planet memiliki Rawasia [tenaga alamiah] Simple karenanya tidak akan kejadian dua planet dempet bersatu; sebaliknya setiap planet dalam tatasurya ini akan dempet bersatu dengan matahari yang dikitarinya namun tidak akan lebur mencair karena masing-masingnya dikungkung oleh batang magnet yang membujur dari Utara ke Selatan.
Hal ini
berlaku sewaktu tatasurya ini diseret oleh komet sehingga menyebabkan susunan
planet kacau balau.
Orbit dan jarak tertentu tak terlaksana lagi masing-masingnya tertarik jatuh pada matahari disebabkan Rawasia yang berlainan. Setiap planet itu melekat pada matahari dalam keadaan utuh berupa globe yang senantiasa bulat dan tetap berputar disumbunya.
Orbit dan jarak tertentu tak terlaksana lagi masing-masingnya tertarik jatuh pada matahari disebabkan Rawasia yang berlainan. Setiap planet itu melekat pada matahari dalam keadaan utuh berupa globe yang senantiasa bulat dan tetap berputar disumbunya.
Masalah
Rawasia/Batang Magnet/Tenaga Alamiah ini sudah kita bahas dalam artikel Piring
terbang
Hal
demikian sangat penting sekali terjadi karena dengan itu tidak akan kejadian
adanya suatu planet dalam tatasurya kita ditarik oleh bintang lain, tetapi hal
itu pulalah yang menyebabkan permukaan setiap planet terbakar, lautan menguap
habis, gunung-gunung meleleh dan setiap benda mencair jadi atom asal seperti
diterangkan oleh ayat 81:1 s.d 81:6
Ketika
matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga alamiah pun
terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul pada benda)
ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan mendidih. (QS. 81:1-6)
Akan
tetapi lain keadaannya dengan bulan-bulan yang menjadi satelit mengitari
planet.
Untuk itu AlQur'an menerangkan :
Semakin dekat Sa'ah dan terpecahnya bulan-bulan. (QS. 54:1)
Untuk itu AlQur'an menerangkan :
Semakin dekat Sa'ah dan terpecahnya bulan-bulan. (QS. 54:1)
Dan
lenyaplah bulan-bulan itu serta dikumpulkanlah bulan-bulan itu bersama
matahari. (QS. 75:8-9)
Bulan memiliki Rawasia Spot atau Mascon, yaitu titik pusat magnet yang berada dalam tubuhnya, karena itu dia tidak pernah berputar tetapi mengedar keliling planet. Makanya bulan terwujud dari pasir halus tak memadat, bergravitasi sangat lemah. Bulan mengorbit matahari dengan jarak 384,400 km dari planet bumi kita dan bergaris tengah 3476 km dengan massa 7.35e22 kg.
Bulan memiliki Rawasia Spot atau Mascon, yaitu titik pusat magnet yang berada dalam tubuhnya, karena itu dia tidak pernah berputar tetapi mengedar keliling planet. Makanya bulan terwujud dari pasir halus tak memadat, bergravitasi sangat lemah. Bulan mengorbit matahari dengan jarak 384,400 km dari planet bumi kita dan bergaris tengah 3476 km dengan massa 7.35e22 kg.
Sewaktu
planet-planet jatuh tertarik dempet pada matahari pada hari Sa'ah tersebut maka
setiap bulan itu tak mungkin mempertahankan wujud globenya, masing-masing akan
meleleh menjadi satu dengan matahari dan mulai saat itu hilanglah bulan untuk
selama-lamanya sebagaimana tercantum pada ayat 75:8-9 diatas dan sesuai pula
dengan ayat 39:68 yang menyatakan bahwa pada ledakan pertama itu semua yang
hidup akan mati kecuali apa-apa yang dikehendaki oleh Allah, dan secara
kesimpulan *goblok* salah satu benda yang tidak akan dimusnahkan oleh Allah itu
adalah planet bumi kita ini sebab pada saat itu bumi tidak lebur kedalam
matahari dalam pengertian meleleh melainkan akan mewujudkan satu keadaan baru
sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firman-Nya yang lain serta beberapa
Hadist Nabi Muhammad Saw yang akan kita bahas dibawah ini :
Pada hari Kami putarkan tata surya ini laksana putaran radiasi untuk ketetapan-ketetapan [Kami].
Sebagaimana Kami memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya kembali sebagai janji atas Kami. Sungguh pasti akan Kami tepati [janji itu]. (QS. 21:104)
[Yaitu]
hari dimana bumi diganti dengan bumi yang lain [dalam rupanya] begitu pula
planet-planet, dan mereka semuanya tunduk kepada Allah yang Esa dan Perkasa.
(QS. 14:48)
Wahai
manusia, insyaflah pada Tuhanmu,
Bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang amat dahsyat. (QS. 22:1)
Bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang amat dahsyat. (QS. 22:1)
Dia
berfirman: "Di sana engkau hidup dan disana pula engkau akan mati, dan
dari sana pula engkau akan dibangkitkan. (QS. 7:25)
Dari
Sahal bin Sa'ad ra. katanya:
Rasulullah Saw bersabda: "Dikumpulkan manusia pada hari kiamat di Bumi yang putih kemerah-merahan bagai dataran yang bersih, tidak ada tanda-tanda penunjuk untuk siapapun". (HR. Imam Muslim)
Rasulullah Saw bersabda: "Dikumpulkan manusia pada hari kiamat di Bumi yang putih kemerah-merahan bagai dataran yang bersih, tidak ada tanda-tanda penunjuk untuk siapapun". (HR. Imam Muslim)
Dari
Mikdad bin Aswad ra. katanya:
Rasulullah Saw bersabda: "Didekatkan matahari kepada manusia dihari kiamat sehingga jarak matahari dari mereka sekira satu mil. Manusia digenangi keringat menurut ukuran amal mereka..." (HR. Imam Muslim)
Rasulullah Saw bersabda: "Didekatkan matahari kepada manusia dihari kiamat sehingga jarak matahari dari mereka sekira satu mil. Manusia digenangi keringat menurut ukuran amal mereka..." (HR. Imam Muslim)
Jadi
jelaslah bahwa bumi kita ini dan juga matahari tidak akan hancur saat itu
melainkan akan diperbaharui bentuk dan keadaannya sebagaimana Firman Allah dan
Hadist Rasul diatas
0 Response to "Kiamat Pasti Akan Datang"
Posting Komentar