19 Rajab, Perang Tabuk Antara
Muslimin dan Romawi
Perang
Tabuk Antara Muslimin dan Romawi
Perang
Tabuk merupakan perang terakhir yang terjadi di masa Rasulullah Saw. Penyebab
terjadinya perang Tabuk bermula dari para pedagang Syam yang mengabarkan kepada
Rasulullah Saw bahwa Romawi mempersiapkan pasukan untuk menyerang Madinah.
Rasulullah langsung memerintahkan umat Islam baik yang tinggal jauh dari
Madinah atau di dalam kota untuk bersiap-siap berperang.
Sekalipun
jarak yang harus ditempuh jauh, udara yang begitu panas dan tepat di masa
panen, kebanyakan umat Islam tetap mempersiapkan dirinya untuk berperang. Tapi
ada sekelompok orang munafik di Madinah menyampaikan kepada Rasulullah Saw
pelbagai alasan agar tidak ikut dalam perang ini. Tidak itu saja, mereka juga
berusaha mencegah orang lain untuk ikut perang. Nabi Muhammad Saw tahu hakikat
yang sebenarnya. Oleh karenanya, beliau memerintahkan Imam Ali as untuk tetap
berada di Madinah dan beliau ikut dalam perang ini.
Akhirnya
pasukan Muslimin yang berjumlah 30 ribu pada 19 Rajab 9 Hijriah tiba di medan
perang, tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pasukan Romawi.
Dalam peristiwa ini, sekalipun tidak terjadi perang, yang terjadi adalah
kehormatan Islam tetap terjaga dan umat Islam terbukti siap berkorban untuk
menghadapi pasukan kufur. Perang Tabuk ini juga disebut perang Fadhihah yang
berarti terungkap. Karena sebagian orang yang menunjukkan dirinya muslim
ternyata mereka adalah orang munafik.
Abu
Alwalid Sulaiman bin Khalf Maliki
Tanggal 19
Rajab 474 Hijriah, Abu Alwalid Sulaiman bin Khalf Maliki, seorang ahli fiqih
Andalusia, meninggal dunia. Selain menguasai bidang fiqih, Abu Alwalid adalah
seorang penghafal dan penafsir Quran, sastrawan, dan penyair.
Abu
Alwalid pada awalnya mengajar agama dan menyebarkan hadis Nabi Muhammad Saw di
Andalusia, kemudian di Mekah dan di Baghdad. Karya-karya yang ditinggalkan oleh
Abu Alwalid di antaranya buku berjudul "Tafsir Quran",
"An-Nasikh wal Mansukh", dan "Al-Isyarah".
Ayatullah
Syaikh Muhammad Khalisi Wafat
Tanggal 19
Rajab 1383 Hijriah, Ayatullah Syaikh Muhammad Khalisi yang terkenal dengan nama
Khalisi Zadeh, meninggal dunia di Baghdad. Selain menekuni bidang ilmu agama,
beliau juga aktif dalam perjuangan menentang penjajahan Inggris. Aktivitas
beliau menyebabkan pemerintah Inggris mengasingkannya ke Iran.
Ayatullah
Khalisi Zadeh banyak meninggalkan karya penulisan, di antaranya berjudul
"Kejahatan Inggris di Bain-Nahrain" dan "Tuhan di Alam".
(IRIB Indonesia)
0 Response to "Perang Tabuk Antara Muslimin dan Romawi"
Posting Komentar