Memperbanyak
amalan, ibadah di bulan Ramadhan adalah hal yang
dianjurkan, selain menambah pahala juga untuk mempertinggi kualitas ibadah kita
selama puasa Ramadhan, artinya tidak hanya berpuasa, tapi juga melakukan
berbagai perbuatan baiik lainnya, diantaranya (dikutip dari berbagai sumber) :
Shiyam (puasa)
Shaum atau shiyam bermakna menahan (al-imsaak), dan menahan itulah aktifitas inti dari puasa. Menahan makan dan minum serta segala macam yang membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari dengan diiringi niat. Jika aktifitas menahan ini dapat dilakukan dengan baik, maka seorang muslim memiliki kemampuan pengendalian, yaitu pengendalian diri dari segala hal yang diharamkan Allah.
Shaum atau shiyam bermakna menahan (al-imsaak), dan menahan itulah aktifitas inti dari puasa. Menahan makan dan minum serta segala macam yang membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari dengan diiringi niat. Jika aktifitas menahan ini dapat dilakukan dengan baik, maka seorang muslim memiliki kemampuan pengendalian, yaitu pengendalian diri dari segala hal yang diharamkan Allah.
Dalam
berpuasa, orang beriman harus mengikuti tuntunan Rasul saw . atau sesuai dengan
adab-adab Islam sehingga puasanya benar.
Berinteraksi dengan Al-Quran
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran (QS.2:185).
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran (QS.2:185).
(Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Pada
bulan ini Al-Qur’an benar-benar turun ke bumi (dunia) untuk menjadi pedoman
manusia dari segala macam aktifitasnya di dunia. Dan malaikat Jibril turun
untuk memuroja’ah (mendengar dan mengecek) bacaan Al-Quran dari Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam Maka tidak aneh jika Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam lebih sering membacanya pada bulan Ramadhan. Iman Az-Zuhri pernah
berkata : Apabila datang Ramadhan maka kegiatan utama kita (selain shiyam)
ialah membaca Al-Quran. Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan
tajwid dan esensi dasar diturunkannya Al-Quran untuk ditadabburi, dipahami, dan
diamalkan (QS.Shod: 29).
(Ini
adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran ).
Pada
bulan ini umat Islam harus benar-benar berinteraksi dengan Al-Qur’an untuk
meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang menuju umat yang terbaik dengan
petunjuk Al-Qur’an. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan Al-Qur’an baik
secara tilawah (membaca), tadabbur (memahami), hifzh (menghafalkan), tanfiidzh
(mengamalkan), ta’liim (mengajarkan) dan tahkiim (menjadikannya sebagai
pedoman). Rasulullah saw . bersabda:
Sebaik-baiknya kamu orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang
mengajarkannya.
Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih)
Ibadah
yang sangat ditekan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam di malam Ramadhan
adalah Qiyamu Ramadhan. Qiyam Ramadhan diisi dengan sholat malam atau yang
biasa dikenal dengan sholat tarawih. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam
bersabda:
Barang
siapa yang melakukan qiyam Romadon dengan penuh iman dan perhitungan, maka
diampuni dosanya yang telah lalu (Muttafaqun’aliahi)
Memperbanyak Dzikir, Do’a dan Istighfar
Bulan
Ramadhan adalah bulan dimana kebaikan pahalanya dilipatgandakan, oleh karena
itu jangan membiarkan waktu sia-sia tanpa aktifitas yang berarti. Diantara
aktifitas yang sangat penting dan berbobot tinggi, namun ringan dilakukan oleh
umat Islam adalah memperbanyak dzikir, do’a dan istighfar. Bahkan do’a
orang-orang yang berpuasa sangat mustajab, maka perbanyaklah berdo’a untuk
kebaikan dirinya dan umat Islam yang lain, khususnya yang sedang ditimpa
kesulitan dan musibah.
Do’a dan istighfaar pada saat mustajab adalah:
- Saat
berbuka puasa
- Sepertiga
malam terakhir, yaitu ketika Allah SWT. turun ke langit dunia dan
berkata:Siapa yang bertaubat ? Siapa yang meminta ? Siapa yang memanggil,
sampai waktu shubuh (HR Muslim)
- Memperbanyak
istighfar pada waktu sahur. Allah Ta’ala berfirman, Dan waktu sahur mereka
memohon ampun.
- Mencari
waktu mustajab pada hari Jum’at, yaitu disaat-saat terakhir pada sore hari
Jum’at.
- Duduk
untuk dzikir, do’a dan istighfaar di masjid, yaitu setelah menunaikan
sholat Shubuh sampai terbit matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
Barangsiapa shalat Fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk
berdzikir hingga terbit matahari, lalu sholat dua rakaat, maka seakan-akan
ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna
(HR At-Tirmidzi)
Shodaqoh, Infak dan Zakat
Rasulullah
saw. adalah orang yang paling pemurah dan dibulan Ramadhan beliau lebih pemurah
lagi. Kebaikan Rasulullah saw. di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus
karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan :
Sebaik-baiknya
sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan (HR Al-Baihaqi, Alkhotib dan
At-Turmudzi)
Dan
salah satu bentuk shodaqoh yang dianjurkan adalah memberikan ifthor (santapan
berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa. Seperti sabda beliau:
Barangsiapa
yang memberi ifthor kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala
senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa tersebut (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
Menuntut Ilmu dan Menyampaikannya
Bulan
Ramadhan adalah saat yang paling baik untuk menuntut ilmu ke-Islaman dan
mendalaminya. Karena di bulan Ramadhan hati dan pikiran sedang dalam kondisi
bersih dan jernih sehingga sangat siap menerima ilmu-ilmu Allah SWT. Maka
waktu-waktu seperti ba’da shubuh, ba’da dhuhur dan menjelang berbuka sangat
baik sekali untuk menuntut ilmu. Pada saat yang sama para ustadz dan da’i
meningkatkan aktifitasnya untuk berdakwah menyampaikan ilmu kepada umat Islam
yang lain.
Umrah
Umrah
pada bulan Ramdhan juga sangat baik dilaksanakan, karena akan mendapatkan
pahala yang berlipat-lipat, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah
kepada seorang wanita dari Anshor yang bernama Ummu Sinan : Agar apabila datang
bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara dengan
haji bersama Rasulullah saw..(HR.Bukhari dan Muslim).
I’tikaf
I’tikaf
adalah puncak ibadah di bulan Ramadhan. Dan I’tikaf adalah tetap tinggal di
masjid taqqorrub kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala aktifitas
keduniaan.
Dan
inilah sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah pada bulan Ramadhan, disebutkan
dalam hadits :
Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam ketika memasuki sepuluh hari terakhir menghidupkan
malam harinya, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya(HR
Bukhari dan Muslim).
Mencari Lailatul Qadar
Lailatul
Qodar (malam kemuliaan) merupakan salah satu keistimewaan yang Allah berikan
kepada umat Islam melalui Rasulnya shalallahu’alaihi wa sallam Malam ini
nilainya lebih baik dari seribu bulan biasa. Ketika kita beramal di malam itu
berarti seperti beramal dalam seribu bulan.
Malam
kemuliaan itu waktunya dirahasiakan Allah SWT. oleh karena itu Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam menganjurkan untuk mencarinya. Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:
Carilah
di sepuluh terakhir bulan Ramadhan, dan carilah pada hari kesembilan, ketujuh
dan kelima. Saya berkata, wahai Abu Said engkau lebih tahu tentang bilangan.
Abu said berkata : Betul. Apa yang dimaksud dengan hari kesembilan, ketujuh dan
kelima. Ia berkata: Jika sudah lewat 21 hari, maka yang kurang 9 hari, jika sudah
23 yang kurang 7 dan jika sudah lewat 5 yang kurang 5 (HR Ahmad, Muslim, Abu
Dawud dan Al-baihaqi)
Menjaga Keseimbangan dalam Ibadah
Keseimbangan
dalam beribadah adalah sesuatu yang prinsip, termasuk melaksanakan
ibadah-ibadah mahdhoh di bulan Ramadhan. Kewajiban keluarga harus ditunaikan,
begitu juga kewajiban sosial lainnya. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam
senantiasa menjaga keseimbangan, walaupun beliau khusu’ dalam beribadah di
bulan Ramadhan, tetapi tidak mengabaikan harmoni dan hak-hak keluarga. Seperti
yang diriwayatkan oleh istri-istri beliau, Aisyah dan Ummu Salamah RA,
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam adalah tokoh yang paling baik untuk
keluarga, dimana selama bulan Ramadhan tetap selalu memenuhi hak-hak keluarga
beliau. Bahkan ketika Rasulullah berada dalam puncak praktek ibadah shaum yakni
I’tikaf, harmoni itu tetap terjaga.
0 Response to "Amalan dan Ibadah yang Harus Diperbanyak Selama Puasa Ramadhan"
Posting Komentar