Hidup Damai Dengan Islam



Syeikh Robi’ bin Muhammad Farhaat

Islam datang untuk merubah manusia dari kebodohan dan kekafiran menuju cahaya hidayah dan iman. Merubah manusia dari akhlak yang jelek menjadi akhlak yang beradab. Merubah dari zaman peperangan dan perselisihan menuju zaman damai dan aman. Islam adalah agama keselamatan dan kedamaian. Islam datang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, manusia menemukan jalan yang terang benderang hingga saat ini. Islam mengajarkan kita kepada kedamaian dan keadilan. Jadi agama Islam itu merupakan pedoman hidup yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kepada seluruh umat manusia di bumi ini, agar tercipta kehidupan yang damai, adil dan sejahtera.

Diriwayatkan dari Umar bin Abdullah r a. Rasulullah SAW bersabda : Almuslimu man salimal muslima min lisaani wa yadihi, wal muhaajir, man haajaro ma nahallahu anhu. (seorang muslim itu yang menyelamatkan muslim yang lain dari perkataannya, dan dari perbuatan tangannya, dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari sesuatu yang dilarang Allah). (HR Nasa’i).

Kita maklumi bersama bahwa rukun Islam itu adalah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, melakukan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan berangkat haji. Tetapi dalam hadis tersebut dikatakan bahwa muslim adalah orang yang menyelamatkan muslim yang lain dari perkataan dan perbuatannya. Jika kita melakukan shalat, tetapi ada tetangga kita, saudara kita yang merasa terdholimi oleh perkataan kita ataupun akibat perbuatan tangan kita, maka shalat yang kita itu tidak ada nilainya di hadapan Allah SWTUntuk itu, jika kita ingin menjadi muslim yang hakiki, maka kita harus saling menghargai sesama. Memberi rasa aman terhadap orang lain. Menjaga lisannya dari fitnah, mengadu domba dll. Begitu juga menjaga tangan kita untuk tidak menyakiti orang lain. Tidak melukai mereka, tidak mengusik harta mereka dlsb. Karenanya, jika bisa menjaga agar orang lain selamat dari sikap kita, perkataan kita, dan perbuatan kita dari dari menyakitkan orang lain, maka kita akan menjadi predikat muslim yang hakiki. ( lihat Al Baqarah : 191).

Sesungguhnya ajaran Islam yang disyariatkan kepada kita mempunyai nilai serta berdampak terhadap perbuatan di dunia ini. Dalam Islam terdapat rukun Islam dan rukun iman, yang keduanya harus saling berkaitan. Kita mengetahui bahwa sebagai seorang Islam harus bersyahadat, mengerjakan shalat, berpuasa Ramadhan, Menunaikan zakat dan menunaikan ibadah haji. Tetapi jika dalam melaksanakannya tidak diikuti keimanan, tidak benar-benar karena Allah SWT, maka apa yang dilakukan itu tidak ada nilainya dan akan sia-sia belaka di hadapan Allah SWT. Salah satunya adalah ajaran shalat. Ia mempunyai nilai-nilai yang luhur untuk memperbaiki akhlak. Sehingga jika seseorang melakukan shalat, maka lingkungan sekitar akan merasa aman, terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. ( Al Ankabut : 45). Tidaklah dianggap sah (tidak bernilai) shalat seseorang jika masih berbuat maksiyat kepada Allah SWT. Karena shalatnya belum berpengaruh kepada perbuatan sehari-hari.

Diceritakan oleh Rasulullah SAW : Di hari Akhir ada sebagian manusia dari umatku yang bangkrut (tidak memiliki apa-apa). Rasulullah bertanya kepada sahabatnya : Apa yang dimaksud bangkrut wahai sahabatku? Sahabat menjawab : “Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai dirham, emas dan harta benda lainnya”. “Bukan” : Rasulullah menyahut. Yang dimaksud bangkrut adalah orang yang memiliki amalan banyak sewaktu di dunia, dia malakukan shalat, puasa, zakat, haji, tetapi tidak baik dengan tetangganya, selalu menyakiti tetangganya, maka tempatnya adalah di neraka.

Rasulullah SAW bersabda : Demi Allah tidak dikatakan beriman (diucapkan tiga kali). Sahabat bertanya : Siapa ya Rasulullah? Rasulullah menjawab : “Orang yang selalu mengganggu dan membuat tidak tenteram tetangganya”. Maka seorang muslim yang hakiki adalah yang menyelamatkan muslim lainnya dari lisannya dan tangannya (dari perkataan dan perbuatannya).

iklan

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Hidup Damai Dengan Islam"

Posting Komentar