Prof DR H Imam
Bawani, MA
Nasehat adalah
sesuatu yang diperoleh dari fihak lain atau yang kita berikan kepada fihak
lain, untuk memperbaiki tata kehidupan. Atau bisa juga berarti upaya untuk
meluruskan jalan hidup di antara sesama muslim, agar senantiasa memperoleh
pijakan yang kokoh untuk menelusuri perjalanannya, dalam rangka membangun
kehidupan yang imbang antara kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrowi. Nasehat
tidak selalu berbentuk kata, misalnya ceramah, khutbah, pengajian, taushiyah,
mauidhoh hasanah. Nasehat itu kadang terjadi justeru diri kita ini tersentuh
oleh sesuatu dari hasil bacaan kitab suci, dari buku-buku agama, buku-buku ilmu
pengetahuan teknologi, lalu membuat diri kita sadar bahwa hidup itu ternyata
seperti ini. Alangkah ruginya orang yang tidak mengerti tentang persoalan
hidup, lalu terjerumus, bergelimang pada persoalan-persoalan kecil, yang nota
bene sama sekali tidak bisa membawa dirinya bahagia yang haqiqi. Ketika orang
itu tersentuh dan terdorong untuk memperbaiki dirinya, ini sudah termasuk
nasehat.
Nasehat yang tidak menggunakan kata-kata wujudnya banyak sekali, misalnya firman Allah dalam surah Adzaariyaat : 20-21 yang menerangkan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan di bumi. Dan tentang hakekat jiwa manusia, yang penuh dengan misteri dan belum dapat diungkap oleh manusia sendiri hakekatnya. Dalam diri kita ini sungguh luar biasa. Misalnya bagaimana cara kerja detak jantung, aliran darah, hati, nafas kita. Kalau kita sebagai seseorang dokter yang mengetahui itu, betapa canggihnya Allah yang menciptakan semua itu. Dan sesuatu yang luar biasa dalam diri kita itu adalah nafs (jiwa, ruh) karena ia adalah yang menggerakkan diri kita dari rumah ke masjid, dari kantor ke masjid dan seluruh aktivitas fisik kita. Tetapi kalau kita ditanya apa itu ruh ? Maka jawabannya adalah firman Allah surah Al Israa’ : 85. Yang maknanya : « Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin » Misalnya masjid ini tegak kokoh. Lalu kita mengatakan menjulang tinggi ke angkasa, tegak ke atas. Semuanya itu maya. Yang namanya « atas » itu sesungguhnya tidak jelas buat kita. Memang perasaan kita mengatakan iya, karena memang bumi ini sangat luas, dan seolah-olah rata. Tetapi kita kan juga faham bahwa bumi kita ini bulat, sehingga konsekwensinya mungkin juga posisi kita di atas, mungkin di samping, mungkin di bawah, mungkin di utara. Cuma karena begitu besarnya, maka seolah-olah bumi ini rata, lalu di sana itu atas. Sebab kalau kita yakin kalau di sana itu atas, seperti yang kita rasakan saat ini, konsekwensi logisnya, orang-orang Amerika menggantung ke bawah, karena jarak kita dengan mereka 12 jam. Dan konsekwensi yang lain bahwa laut itu ada yang menghadap ke bawah, ke selatan, ke utara, ke barat ke Timur. Berarti bayangan kita orang Jepang itu kepalanya di Timur. Orang Maroko kepalanya di Barat. Ini sekedar mengambil i’tibar, nasehat dari firman Allah yang seperti itu. Bahkan benda berat atau tidak berat juga tergantung pada makhluk bumi. Kalau ada benda lebih berat antara satu dengan yang lain, mengapa bisa begitu ? karena magnet bumi lebih suka menarik itu daripada yang lain, buktinya kalau di bawa ke angkasa dia sama-sama melayangnya. Kesadaran inilah yang paling penting untuk menyentakkan diri kita sebagai nasihat khususnya di terngah zaman yang semakin modern, di mana posisi akal, nalar, logika sangat penting. Point terakhir, mengapa manusia perlu nasehat ? Karena perjalan hidup manusia itu tidak pasti. Kadang suatu saat taat, tetapi saat yang lain terpengaruh oleh lingkungan sehingga bisa juga menjadi lupa diri. Maka perlu secara terus menerus ada nasehat untuk saling mengingatkan.
Nasehat yang tidak menggunakan kata-kata wujudnya banyak sekali, misalnya firman Allah dalam surah Adzaariyaat : 20-21 yang menerangkan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan di bumi. Dan tentang hakekat jiwa manusia, yang penuh dengan misteri dan belum dapat diungkap oleh manusia sendiri hakekatnya. Dalam diri kita ini sungguh luar biasa. Misalnya bagaimana cara kerja detak jantung, aliran darah, hati, nafas kita. Kalau kita sebagai seseorang dokter yang mengetahui itu, betapa canggihnya Allah yang menciptakan semua itu. Dan sesuatu yang luar biasa dalam diri kita itu adalah nafs (jiwa, ruh) karena ia adalah yang menggerakkan diri kita dari rumah ke masjid, dari kantor ke masjid dan seluruh aktivitas fisik kita. Tetapi kalau kita ditanya apa itu ruh ? Maka jawabannya adalah firman Allah surah Al Israa’ : 85. Yang maknanya : « Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin » Misalnya masjid ini tegak kokoh. Lalu kita mengatakan menjulang tinggi ke angkasa, tegak ke atas. Semuanya itu maya. Yang namanya « atas » itu sesungguhnya tidak jelas buat kita. Memang perasaan kita mengatakan iya, karena memang bumi ini sangat luas, dan seolah-olah rata. Tetapi kita kan juga faham bahwa bumi kita ini bulat, sehingga konsekwensinya mungkin juga posisi kita di atas, mungkin di samping, mungkin di bawah, mungkin di utara. Cuma karena begitu besarnya, maka seolah-olah bumi ini rata, lalu di sana itu atas. Sebab kalau kita yakin kalau di sana itu atas, seperti yang kita rasakan saat ini, konsekwensi logisnya, orang-orang Amerika menggantung ke bawah, karena jarak kita dengan mereka 12 jam. Dan konsekwensi yang lain bahwa laut itu ada yang menghadap ke bawah, ke selatan, ke utara, ke barat ke Timur. Berarti bayangan kita orang Jepang itu kepalanya di Timur. Orang Maroko kepalanya di Barat. Ini sekedar mengambil i’tibar, nasehat dari firman Allah yang seperti itu. Bahkan benda berat atau tidak berat juga tergantung pada makhluk bumi. Kalau ada benda lebih berat antara satu dengan yang lain, mengapa bisa begitu ? karena magnet bumi lebih suka menarik itu daripada yang lain, buktinya kalau di bawa ke angkasa dia sama-sama melayangnya. Kesadaran inilah yang paling penting untuk menyentakkan diri kita sebagai nasihat khususnya di terngah zaman yang semakin modern, di mana posisi akal, nalar, logika sangat penting. Point terakhir, mengapa manusia perlu nasehat ? Karena perjalan hidup manusia itu tidak pasti. Kadang suatu saat taat, tetapi saat yang lain terpengaruh oleh lingkungan sehingga bisa juga menjadi lupa diri. Maka perlu secara terus menerus ada nasehat untuk saling mengingatkan.
0 Response to "Islam Agama Nasehat"
Posting Komentar