Pilar-Pilar Kejayaan Islam



KH Abdusshomad Buchori


Ketika Rasulullah SAW akan melaksanakan Isra’ Mi’raj, yakni pada tahun ke 13 kenabian. Dada Rasulullah SAW dibedah oleh malaikat Jibril. Dibawa mendekat ke sumur Zamzam. Di situ dada Rasulullah SAW disucikan kemudian diisi dengan iman, ilmu, keyakinan, kearifan dan kesabaran. Keempat hal inilah yang dimasukkan ke dalam dada Rasulullah SAW, karena beliau adalah seorang pemimpin yang akan membawa umat dari jaman jahiliyah menuju Islamiyah. Iman adalah fondasi untuk memberi motivasi dan dorongan spiritual. Dari iman inilah mewujudkan taqwa. Iman dan taqwa kemudian membentuk akhlak. Dari akhlak yang dimiliki masing-masing individu ini, membangun keluarga. Karena keluarga adalah basis dalam masyarakat. Masyarakat Indonesia yang besar ini hanya bisa diringkas pada lingkungan keluarga. Sehingga kalau masing-masing keluarga baik, maka baiklah bangsa ini. Begitu juga sebaliknya.

Kemudian dilengkapi dengan ilmu. Suatu bangsa yang ingin maju, perlu menuntut ilmu. Ilmulah yang akan membuka tabir. Dengan ilmulah bisa meneliti dan mengkaji struktur alam. Dengan ilmu pula orang bisa berfikir maju, dlsb. Ini dimiliki oleh Rasulullah SAW. Keyakinan, orang harus mempunyai suatu keyakinan dan harus optimis melakukan suatu perbuatan, namun harus dengan usaha penuh. Jangan menjadi umat Islam kemudian mempunyai pemikiran yang sempit. Mampu beradaptasi. Bergaul dengan berbagai kalangan, tetapi tidak boleh terjebak. Apalagi sampi menjual akidah sekedar meraih kepentingan duniawi. Karena saat ini banyak orang yang menjual agama dengan harga yang sangat murah. Kesabaran, yakni ketahanan fisik dan mental. Kearifan. Itu semua dimiliki Rasulullah SAW. Dan itu diwariksan kepada Khulafaaurrosyidiin, kemudian para tabiin dan tabiit tabiin, para ulama dan hingga zaman sekarang.

Kalau kita melihat kejayaan Islam semasa zaman keemasannya, maka kita bangga, tetapi jangan hanya bangga dengan sejarah. Sejarah boleh sebagai pemantik semangat untuk bangkit kembali dari tidur yang panjang ini. Karena itu untuk membangun pilar-pilar kejayaan Islam. Kita harus menghidupkan semangat, kekuatan jiwa yang dibentuk dari iman yang kuat. Mukmin yang kuat lebih baik daripada mukmin yang lemah. Untuk itu pemerintah harus peka terhadap kekuatan-kekuatan dari luar yang ingin melemahkan umat Islam yang mayoritas di Indonesia ini. Misalnya konsep kapitalisme, konsep pluralisme, konsep liberalisme harus ditolak. Karena ini memang merupakan skenario global untuk melemahkan dunia Islam.

Kalau kita bicara pilar-pilar kejayaan Islam maka kita harus membangun, pertama, Quwwatur Ruuhiyah (kekuatan ruhani) yang kuat. Yakni keimanan yang kokoh.Karena inilah kekuatan umat Islam yang pertama yang merupakan pondasi, dasar yang harus dimiliki oleh individu seorang Muslim. Kedua, Quwwatul Wihdah (kekuatan persatuan), ukhuwah Islamiyah yang erat. Ketiga, Quwwatul Maadiyah ( kekuatan ekonomi). Mari kita kerja keras untuk kebangkitan umat Islam. QS Ali Imron : 139 yang maknanya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

iklan

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pilar-Pilar Kejayaan Islam"

Posting Komentar