Urgensi Mendahulukan Kualitas Atas Kuantitas Dalam Beramal



KH Agus Ali Masyhuri





Kunci kebahagiaan adalah mengikuti petunjuk Allah dan RasulNnya. Artinya mustahil kebahagiaan kita capai manakala kita menyimpang dari petunjuk Al Qur’an dan Al Hadis. (lihat Q.S Al Baqarah : 249).

Ayat ini mengandung pelajaran berharga bagi kita. Bahwa banyak kelompok kecil bisa mengalahkan kelompok besar. Banyak negara berpenduduk kecil, tapi mampu mengalahkan negara yang berpenduduk besar, karena kualitas. Begitu juga berlaku bagi manusia yang bukan ditentukan dari penampilannya, bentuk jasmaninya, tetapi sangat ditentukan dari kualitas ilmu, akal, iman dan akhlaknya. Karena itu sangatlah tepat dalam Al-Qur’an dan As Sunnah banyak kita temukan perintah untuk melakukan ihsan, yakni yang terbaik dan berkualitas. Sejalan dengan pesan suci Al-Qur’an surat Al Mulk : 2.

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa yang lebih baik bukan yang lebih banyak. Maka harus kita fahami selangkah lebih cerdas bahwa pentingnya mendahulukan kualitas atas kuantitas dalam beramal. Rasulullah SAW bersabda : Ahabbal a’maali ilallaahi ta’aalaa ad wamuhaa wa in qalla. (Amal atau kegiatan yang paling disukai Allah adalah yang berkesinambungan walaupun sedikit). HR Bukhori Muslim.

Hadis ini cukup pendek, tetapi mempunyai makna dan cakupan yang sangat luas. Mengandung pelajaran bahwa sedikit yang berkesinambungan menjadi lebih baik. Karena yang sedikit tidak mengundang keletihan, dan berkesinambungan dapat mengantarkan pada terwujudnya kualitas.

Islam adalah agama yang diwahyukan Allah untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama ini diharapkan menusia mendapat pegangan yang pasti dan benar dalam menjalani hidupnya. Dengan kata lain agama diwahyukan untuk manusia, bukan manusia tercipta untuk kepentingan agama.

Perlu kita fahami dan mengerti bahwa kita tidak cukup saleh ritual saja, tetapi kita dituntut untuk tampil saleh sosial di tengah-tengah masyarakat. Ada amal saleh yang memberi manfaat secara individual seperti salat malam, berdzikir, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan ibadah. Ada amal yang selain bermanfaat bagi pelakunya juga bermanfaat bagi orang lain. Ini adalah amal kemasyarakatan, karya-karya sosial seperti pembebasan orang dari kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan. Kita menyebut amal sosial ini dengan istilah ‘membangun”. Menurut Islam amal sosial ini dinilai lebih tinggi daripada amal individual. Karya-karya kita di tengah-tengah masyarakat diberi ganjaran yang lebih besar daripada karya-karya yang hanya menguntungkan diri sendiri. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Ahabbul a’maali ilallahi man ath’ama miskiinan min juu’in au dafa’a ‘anhu maghroman au kasyfa ‘anhu karban. ( Seutama-utamanya amal ialah melepaskan rasa lapar dari kaum papa. membayar utang-utangnya dan membebaskannya dari kesulitan ( HR Thobroni)

Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi kita, untuk menatap hari esok yang lebih baik dalam mencapai predikat mukmin dan muslim yang sebenarnya. yang berhak mengibarkan bendera kebahagiaan di dunia dan akhirat

iklan

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Urgensi Mendahulukan Kualitas Atas Kuantitas Dalam Beramal"

Posting Komentar